Posting for : Thursday, August 15, 2013 by Bang Yuli

=> Berapa harga komputer bekas ?

Berapa harga komputer bekas? Berapa sih harga pc bekas itu? .... Yah kalimat itu mungkin bisa muncul ketika kita akan membeli atau mencari atau bisa juga malah akan menjual komputer bekas yang sudah tidak digunakan lagi karena sudah kuno dan beralih ke laptop yang lebih portabel alias lebih praktis karena bisa dibawa kemana saja.

Yah ..... kali ini saya akan cerita tentang pengalaman saya membeli komputer bekas beberapa waktu yang lalu yang barangkali bisa kita jadikan referensi tentang berapa sih harga komputer bekas alias komputer second saat postingan ini saya tulis.

Yah .... memang harga komputer second sangat bervariasi sangat luas tergantung spesifikasi dari komputer itu sendiri, tempat dimana kita beli, dan juga waktu kapan kita membelinya, dan terlebih lagi dengan kondisi barangnya mulus, istimewa, sampai sudah hampir jadi barang rongsokan. Sedangkan harga komputer baru pun sangat variatif harganya apalagi menyangkut harga komputer bekas ...... pasti lebih bervariasi sangat luas sekali harganya ... Ya kan ?!?! ....

Cerita ini berawal ketika seorang pelangganku yang sering mencetak foto di tempatku berkeluh kesah tentang komputer miliknya yang sudah tidak dipakai lagi. Singkat cerita dia akan menjualnya barangkali ada yang mau membelinya. Alasan dia untuk menjual komputer adalah karena alat tersebut sudah benar-benar tidak dipakai semenjak dia menggunakan laptop barunya. Komputer katanya kurang praktis alias kurang portabel. Sehingga dia minta tolong kepada saya barangkali ada teman saya yang ingin membelinya.

Pucuk dicinta ulam tiba ....  begitu nampaknya ungkapan yang cocok karena memang saya sedang membutuhkan komputer bekas alias komputer second untuk kepentingan backup yang sudah ada. Ini penting karena merupakan bagian tak terpisahkan dari peralatan untuk cetak foto digital yang saya punya.

Lantas saya bertanya tentang spek komputer bekas yang dimaksud atau komputer seken yang akan dia jual. Dia hanya mengatakan memakai procesor pentium 4 (p4)..... selebihnya dia nggak tahu sama sekali. Saya tanya kembali tentang berapa memori harddisknya. "Wah nggak tahu mas .... kalau nggak salah 2 giga apa ya?" .... Ternyata dia memang benar-benar tidak tahu.

Dia mengatakan lagi bahwa harga komputer baru waktu dia beli rp 3 jutaan. Kini komputernya masih menyala maksudnya masih bisa dipakai dan tidak rusak, pernah akan di hargai atau ditawar 650 ribu rupiah oleh seorang pembeli. Dan katanya, " tapi maklum banyak virusnya lho". Hanya itu saja yang dia sampaikan.

Akhirnya saya sanggup membantu menginformasikan kepada calon pembeli tetapi dengan harga Rp.500.000..... Dia akhirnya mau... Ketika beberapa hari kembali akhirnya saya tanyakan keberadaan atau status komputer bekasnya. Dan belum terjual. Akhir cerita saya sendiri yang membelinya dengan harga yang telah disepakati sebelumnya.

Adapun spesifikasi komputer pentium P4 bekas tersebut adalah :
  • Processor           :   Pentium 4, 2,8 Ghz
  • Harddisk            :   80 gigabite
  • Memori Ram      :   DDR3 516 mb
  • DVD ram-drive   :   LG
  • Keyboard           :   Genius dengan plus huruf arab
  • Monitor              :  17 inchi tabung LG
  • Vga                    :   tidak ada
Setelah komputer diantar ternyata :
...........Mulus.....Saya coba .... it's Oke ...Hanya ada beberapa virus saja......Satu klik beres .....
Karena saya cocok akhirnya beberapa hari kemudian saya berani menambah 100 ribu buat dia .......

Yah ..... cerita tentang berapa harga komputer bekas ini barangkali bisa kita jadikan referensi itu saja. Beberapa hari kemudian banyak info tentang harga komputer seken ini berkisar antara 800 ribu hingga lebih dari 1 juta .... Kesimpulannya memang harganya sangat tergantung barangnya seperti pada awal paragraf tentang artikel ini. Coba cari di Google pasti hasilnya bervariasi.....

Posting for : Thursday, August 1, 2013 by Bang Yuli

=> Alat cetak foto digital

Alat cetak foto digital kini semakin mudah di dapat. Harga alat cetak foto digital juga semakin lama juga semakin terjangkau.  Apa saja peralatan untuk usaha cetak foto yang kita butuhkan adalah tema tulisan ini. Ketika kita akan memulai membuka usaha cetak foto atau print photo digital semoga artikel ini berguna.

Yah ... bagi anda yang akan membuka usaha cetak foto dari HP ( Hand phone ) atau dari kamera digital tulisan ini barangkali bisa menjadi bahan referensi atau pertimbangan. Memang tulisan ini mungkin saja tidak sepenuhnya cocok untuk anda namun setidak-tidaknya cocok buat saya yang sudah sekitar 5 tahun menjalankan usaha cetak photo digital.

Berikut ini adalah daftar peralatan usaha cetak foto studio digital yang saya pakai. Alat cetak foto digital  yang saya gunakan ini bisa anda pilih sesuai dengan kebutuhan. 
  1. Printer.
    Printer yang saya pakai awalnya adalah printer dengan tinta 4 warna sudah cukup untuk mencetak photo atau gambar dengan ukuran maksimal adalah ukuran A4. Kini setelah ada perkembangan usaha yang saya jalankan telah membeli lagi mesin cetak dengan tinta 6 warna. Memang hasilnya lebih memuaskan. Karena alat yang satu ini sangat rawan terhadap kerusakan maka anda perlu membaca tulisan saya tentang cara merawat printer agar awet dan tahan lama.
  2. Komputer.
    Komputer yang saya pakai waktu awal menjalankan usaha menggunakan processor Pentium 4 (P4) dengan RAM 500 Kb. Setelah dirasa kurang cepat dalam proses editing maka waktu itu RAM saya tingkatkan menjadi 4 Giga bite dan cukup lumayan cepat. Waktu itu harga komputer baru saya adalah 3 jutaan. Sekitar seminggu yang lalu saya membeli komputer bekas dengan harga komputer bekas hanya Rp 500 ribu, dengan spesifikasi hampir sama dengan komputer lama saya.
  3. Kamera DLSR (Digital Lens Single Reflect).
    Ini berfungsi untuk memotret pelanggan yang akan membuat foto di studio saya. Sangat cukup untuk melengkapi alat cetak foto mini saya.
  4. Peralatan Studio photo
    Peralatan studio photo antara lain : Kamera DLSR (pada nomer 3 di atas), Lampu studio minimal dua yang masing-masing dilengkapi dengan tripod sebagai tiang penyangga dan payung sebagai reflektor cahaya lampu studio, dan background polos warna merah, biru, dan kuning, background abstract warna biru dan coklat.
  5. Scanner.
    Yang saya pakai adalah scanner untuk scan film negatif atau klise dan scan foto atau gambar. Waktu itu harganya sekitar 1 juta. Kini teman saya membeli dengan harga scanner baru hanya sekitar separuhnya.
  6. Infra Red.
    Fungsinya untuk mengirim photo dari HP pelanggan ke komputer kita. Ini abaikan saja karena sudah terlalu kuno. Kini diganti dengan nomor 7 di bawah ini.
  7. Bluetooth.
    Perangkat yang bernama Bluetooth ini berguna sebagai file transfer data file foto. Biasanya untuk menerima kiriman atau pindahan foto dari HP ke komputer kita. 
  8. Card reader.
    Berfungsi untuk membaca file foto yang ada di memori milik pelanggan kita. Yang saya punya adalah card reader yang bisa membaca segala tipe memori, Baik Micro SDHC, SDXC, M2, SanDisk, CF atau Compact Flash, MS pro/Xc, MS duo. Menurut pengalaman saya kalau Card reader yang murah proses membacanya sangat lambat apalagi bila semori yang akan kita baca berisi file dengan ukuran sangat besar. Maka pilih saja yang mahal kalau ada dana.
  9. Gunting atau pemotong kertas.
    Fungsinya tentu saja untuk memotong kertas hasil dari cetakan foto yang telah jadi.
  10. Smart phone.
    Yang saya pakai adalah yang murah. Mengapa ini kita perlukan? Ya karena HP pintar ini bisa kita pakai untuk menerima kiriman atau pindahan file photo atau gambar dari pelanggan yang akan mencetak di tempat kita . Ya ini karena terkadang komputer kita gagal menerima kiriman foto dari perangkat lain misalnya HP dengan merek tertentu melalui Bluetooth. Jalan keluarnya terkadang kirim dulu ke HP kita lalu kirim ke komputer kita.
Itulah daftar peralatan atau perlengkapan apa saja yang saya perlukan untuk menjalankan usaha cetak foto digital di tempat saya. Peralatan cetak foto yang saya pakai di atas bisa saja anda tambah atau anda sesuaikan sesuai dengan kebutuhan anda. 

Sebenarnya Kamera digital DLSR seperti pada nomor 3 di atas bisa saja cukup memakai kamera kompak yang harganya relatif lebih murah, sehingga lampu stodio juga tidak perlu kita butuhkan. Lampu stodio cukup menggunakan lampu blitz atau lampu kilat yang ada pada kamera kompak tersebut. Ini bila photo pesanan yang akan kita cetak hanya sebesar 10R saja. Artinya hanya sebagai alat cetak foto digital mini saja. Namun bila anggaran anda cukup longgar lebih baik membeli yang DLSR. Demikian semoga bermanfaat.